Menulis, merupakan suatu therapy yg dapat dilakukan dimana saja. Ingin ku menulis lagi. Biasanya setiap ada keresahan, ingin rasanya ku menulis. Tapi kali ini, isu nya terlalu sensitif. Tentang apa? Politik. Obrolan semalam ternyata masih teringat saat ku bangun tidur. Mungkin aku tidak akan membahas mengenai politik itu sendiri disini. Namun, yang akan aku bahas mengenai dinamika komunikasi di Indonesia mengenai hal politik.
Indonesia, tahun ini mengalami banyak sekali peristiwa. Bahkan dari tahun-tahun sebelumnya, terdapat presenden yang mempengaruhi politik Indonesia saat ini.
5 bulan lagi, masa pemerintahan habis. Kita akan menyambut pesta demokrasi dengan pemilu presiden. Demokrasi identik dengan 'kebebasan berpendapat'. Ya, bebas dan bertanggung jawab.
Di era kemajuan teknologi ini membawa dampak yang sangat cepat terhadap iklim komunikasi. Khususnya Indonesia, sejak 2012 Telkom mengganti kabel tembaga dengan fiber optic, sejak itulah perkembangan internet sangat cepat. Hal ini mempengaruhi perkembangan komunikasi khususnya di dunia digital. Dimulai dari social media, youtube, dan chat messaging. Media cetak pun banyak beralih bentuk ke media digital. Bahkan media cetak lama-lama menghilang dari peredaran. Tergantikan oleh media online dalam waktu hitungan menit.
Media cetak dan media online saat ini menjadi sangat berbeda dalam segi gaya bahasa dan penulisan, walaupun berada di bawah satu nama. Media cetak berlomba-lomba menaikkan berita dalam waktu beberapa jam. Dikarenakan koran (dalam hal ini, media cetak yang paling cepat) terbit tiap hari. Sedangkan media online dapat terbit setiap menitnya. Kecepatan dalam hitungan menit ini lah yang menjadikan media online sangat agresif untuk menampilkan suatu peristiwa dalam bentuk artikel. Tidak peduli kredibilitas yang seharusnya diperhatikan dalam penulisan berita, tetapi siapa yang paling cepat datang pada layar-layar smartphone dengan judul yang bersifat clickbait. Semakin mudahnya membuat suatu artikel di internet, semakin menjamur pula media-media online yang terbentuk.
Tidak hanya media-media besar, perorang pun dapat menulis artikel. Disinilah peluang besar munculnya hoax. Suatu isu dapat sangat mudah diciptakan dan juga dapat dengan mudah diviralkan. Bahkan bukan cuma itu. Tanpa niat yang disengajapun, suatu hal dapat sangat mudah terplintir dengan sendirinya di dunia maya.
Banyak orang bilang "masyarakat Indonesia sekarang sudah cerdas". Hal ini dikarenakan terdorongnya 'Abudance era' atau yang disebut Free Economy dan Sharing Economy, yang salah satunya ditandai dengan banyaknya ilmu-ilmu gratis yang bertebaran. Tetapi, akan banyak sekali hal-hal baru yang muncul yang berasal dari pemikiran manusia. Namun bagiku, dengan dinamika komunikasi yang seperti ini akan membawa pada sulitnya membedakan sebuah kredibilitas yang dilihat untuk publik umum dengan personal space. Bahkan akan menggeser makna dari berpendapat yang "bebas tapi bertanggung jawab".
Tulisan dibuat di tahun 2018, di publish di 2024.
Comments